a.
Pengertian
Self confidence
Self confidence atau
percaya diri adalah sejauh mana anda punya keyakinan terhadap penilaian anda
atas kemampuan anda dan sejauh mana anda bisa merasakan adanya “kepantasan”
untuk berhasil. Dariyo (2004) secara sederhana mendefenisikan self confidence berarti memiliki
keyakinan terhadap diri sendiri. Menurut Neill (Angelis, 2005) self confidence adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy.
Lauster (Fasikhah, 1994), menyatakan bahwa self confidence merupakan suatu sikap atau perasaan yakin atas
kemampuan diri sendiri sehingga orang yang bersangkutan tidak terlalu cemas
dalam tindakan-tindakannya, dapat merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang
disukainya dan bertanggung jawab atas perbuatannya, hangat dan sopan dalam
berinteraksi dengan orang lain, dapat menerima dan menghargai orang lain,
memiliki dorongan untuk berprestasi serta dapat mengenal kelebihan dan
kekurangannya.
Self confidence adalah
sikap positif seorang individu yang merasa memiliki kompetensi atau kemampuan
untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap dirinya maupun lingkungan
(Jacinta, 2002). Menurut Hasan (Iswidharmanjaya, 2004) menyatakan self confidence adalah percaya akan
kemampuan sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki, serta
dapat memanfaatkan secara tepat.
Hakim (2002) menjelaskan self
confidence yaitu sebagai suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek
kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk
dapat mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya. Menurut Uqshari (2005), self confidence adalah keyakinan seorang
individu akan kemampuan yang dimiliki sehingga merasa puas dengan keadaan
dirinya.
Bandura (Ahmadi, 2008) mendefenisikan self
confidence sebagai suatu keyakinan seseorang yang mampu berperilaku sesuai
dengan yang diharapkan dan diinginkan. Selanjutnya Breneche dan Amich (Istadi,
2007) self confidence merupakan suatu
perasaan cukup aman dan tahu apa yang dibutuhkan dalam kehidupannya sehingga
tidak perlu membandingkan dirinya dengan orang lain dalam menentukan standar,
karena ia selalu dapat menentukan sendiri.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa self confidence adalah perasaan yakin
akan kemampuan diri sendiri yang mencakup penilaian dan penerimaan yang baik
terhadap dirinya secara utuh, bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
orang lain sehingga individu dapat diterima oleh orang lain maupun
lingkungannya. Penerimaan ini meliputi penerimaan secara fisik dan psikis
b.
Karakteristik
Self confidence
Menurut Dariyo (2004), terdapat
beberapa karakteristik yang menggambarkan individu yang memiliki self confidence yaitu :
1) Memiliki
cara pandang yang positif terhadap diri.
2) Yakin dengan
kemampuan yang dimiliki.
3) Melakukan
sesuatu sesuai dengan apa yang dipikirkan.
4) Berpikir
positif dalam kehidupan.
5) Bertindak
mandiri dalam mengambil keputusan.
6) Memiliki
potensi dan kemampuan
Menurut Hakim (2002) mengungkapkan
beberapa ciri-ciri orang yang memiliki self
confidence adalah :
1) Selalu bersikap
tenang dan tidak mudah menyerah.
2) Mempunyai
potensi dan kemampuan yang memadai.
3) Mampu
menetralisasi ketegangan yang muncul pada situasi tertentu.
4) Memiliki
kondisi mental dan fisik cukup menunjang penampilan.
5) Memiliki
kecerdasan yang cukup.
6) Memiliki
tingkat pendidikan formal yang cukup.
7) Memiliki
keahlian dan keterampilan yang menunjang kehidupannya, misal keterampialn bahasa
asing.
8) Memiliki
kemampuan sosialisasi.
9) Memiliki
latar belakang pendidikan keluarga yang baik.
10) Memiliki
pengalaman hidup yang menempah mentalnya menjadi kuat dan tahan dalam menghadapi
berbagai cobaan.
11) Selalu
bersikap positif dalam menghadapi berbagai masalah.
12) Mampu
menyesuaikan diri dan berkomunikasi dalam berbagai situasi.
Menurut Lauster (Fasikhah, 1994), terdapat
beberapa karakteristik untuk menilai self
confidence dalam diri individu, diantaranya:
1) Percaya
kepada kemampuan sendiri
Suatu keyakinan
atas diri sendiri terhadap segala fenomena yang terjadi yang berhubungan dengan
kemampuan individu untuk mengevaluasi serta mengatasi fenomena yang terjadi
tersebut.
2) Bertindak mandiri
dalam mengambil keputusan
Dapat
bertindak dalam mengambil keputusan terhadap apa yang dilakukan secara mandiri
tanpa adanya keterlibatan orang lain. Selain itu, mempunyai kemampuan untuk
meyakini tindakan yang diambilnya tersebut.
3) Memiliki
konsep diri yang positif
Adanya
penilaian yang baik dari dalam diri sendiri, baik dari pandangan maupun tindakan
yang dilakukan yang menimbulkan rasa positif terhadap diri sendiri
4) Berani
mengungkapkan pendapat
Adanya suatu sikap untuk mampu
mengutarakan sesuatu dalam diri yang ingin diungkapkan kepada orang lain tanpa
adanya paksaan atau hal yang dapat menghambat pengungkapan perasaan tersebut.
Sejalan dengan yang dikemukakan oleh
Lauster (Fasikhah, 1994) menyebutkan bahwa ciri-ciri orang yang memiliki self confidence adalah tidak
mementingkan diri sendiri, cukup toleran, cukup berambisi, tidak perlu dukungan
orang lain, tidak berlebihan, optimistik, mampu bekerja secara efektif,
bertanggung jawab atas pekerjaannya, dan merasa gembira. Waterman (Yuanita, 2011)
mengatakan bahwa orang yang mempunyai self
confidence adalah mereka yang mampu bekerja secara efektif, dapat
melaksanakan tugas dengan baik dan bertanggung jawab serta mempunyai rencana
terhadap masa depannya.
Dapat disimpulkan bahwa orang yang
percaya diri atau self confidence memiliki
sikap yang tenang dan bersikap positif dalam menghadapi berbagai masalah dan
tidak mudah menyerah, memiliki kemampuan sosialisasi yang baik, percaya kepada
kemampuan sendiri, berani mengungkapkan pendapat, tidak mementingkan diri
sendiri melaksanakan tugas dengan baik dan bertanggung jawab serta mempunyai
rencana terhadap masa depannya. Dengan kemampuan-kemampuan tersebut individu
mempunyai kemungkinan untuk lebih sukses dalam menjalani kehidupan bila
dibandingkan dengan orang yang kurang atau tidak percaya diri atau self confidence rendah
c.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi self confidence
Self
confidence merupakan sesuatu yang berasal dan berakar dari pengalaman masa
kanak-kanak dan berkembang, terutama sebagai akibat dari hubungan kita dengan
orang lain. Pengalaman saat berhubungan dengan orang lain dan bagaimana orang
lain memperlakukan kita akan membentuk gagasan dan penilaian dalam diri kita
yang dapat mempengaruhi percaya diri atau self
confidence
Kepercayaan
diri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Adapun penjelasannya adalah sebagai
berikut:
1) Faktor
Internal
Adapun
yang termasuk dalam faktor internal yaitu:
a) Konsep
Diri
Terbentuknya
kepercayaan diri pada seseorang diawali dengan perkembangan konsep diri yang
diperoleh dalam pergaulan suatu kelompok.
Menurut Alwisol (2004), konsep diri merupakan gagasan tentang dirinya sendiri. Seseorang yang mempunyai rasa rendah diri biasanya mempunyai konsep diri negatif, sebaliknya orang yang mempunyai rasa percaya diri akan memiliki konsep diri positif.
Menurut Alwisol (2004), konsep diri merupakan gagasan tentang dirinya sendiri. Seseorang yang mempunyai rasa rendah diri biasanya mempunyai konsep diri negatif, sebaliknya orang yang mempunyai rasa percaya diri akan memiliki konsep diri positif.
b) Harga
Diri
Meadow
(Anthony, 2011) Harga diri yaitu penilaian yang dilakukan terhadap diri
sendiri. Orang yang memiliki harga diri tinggi akan menilai pribadi secara
rasional dan benar bagi dirinya serta mudah mengadakan hubungan dengan individu
lain.
Orang yang mempunyai harga diri tinggi cenderung melihat dirinya sebagai individu yang berhasil percaya bahwa usahanya mudah menerima orang lain sebagaimana menerima dirinya sendiri. Akan tetapi orang yang mempuyai harga diri rendah bersifat tergantung, kurang percaya diri dan biasanya terbentur pada kesulitan sosial serta pesimis dalam pergaulan.
Orang yang mempunyai harga diri tinggi cenderung melihat dirinya sebagai individu yang berhasil percaya bahwa usahanya mudah menerima orang lain sebagaimana menerima dirinya sendiri. Akan tetapi orang yang mempuyai harga diri rendah bersifat tergantung, kurang percaya diri dan biasanya terbentur pada kesulitan sosial serta pesimis dalam pergaulan.
c) Kondisi
fisik
Perubahan
kondisi fisik juga berpengaruh pada kepercayaan diri. Alwisol (2004) mengatakan
penampilan fisik merupakan penyebab utama rendahnya harga diri dan percaya diri
seseorang. Lauster (2002) juga berpendapat bahwa ketidakmampuan fisik dapat
menyebabkan rasa rendah diri yang kentara
d) Pengalaman
hidup
Lauster
(2002) mengatakan bahwa kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman yang
mengecewakan, yang paling sering menjadi sumber timbulnya rasa rendah diri.
Lebih-lebih jika pada dasarnya seseorang memiliki rasa tidak aman, kurang kasih
sayang dan kurang perhatian.
2) Faktor
Eksternal
a) Pendidikan
Pendidikan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Alwisol (2004) lebih lanjut mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan yang rendah cenderung membuat individu merasa dibawah kekuasaan yang lebih pandai, sebaliknya individu yang pendidikannya lebih tinggi cenderung akan menjadi mandiri dan tidak perlu bergantung pada individu lain. Individu tersebut akan mampu memenuhi keperluan hidup dengan rasa percaya diri dan kekuatannya dengan memperhatikan situasi dari sudut kenyataan.
Pendidikan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Alwisol (2004) lebih lanjut mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan yang rendah cenderung membuat individu merasa dibawah kekuasaan yang lebih pandai, sebaliknya individu yang pendidikannya lebih tinggi cenderung akan menjadi mandiri dan tidak perlu bergantung pada individu lain. Individu tersebut akan mampu memenuhi keperluan hidup dengan rasa percaya diri dan kekuatannya dengan memperhatikan situasi dari sudut kenyataan.
b) Pekerjaan
Rogers (Alwisol, 2004) mengemukakan bahwa bekerja dapat mengembangkan kreatifitas dan kemandirian serta rasa percaya diri. Lebih lanjut dikemukakan bahwa rasa percaya diri dapat muncul dengan melakukan pekerjaan, selain materi yang diperoleh. Kepuasan dan rasa bangga di dapat karena mampu mengembangkan kemampuan diri.
Rogers (Alwisol, 2004) mengemukakan bahwa bekerja dapat mengembangkan kreatifitas dan kemandirian serta rasa percaya diri. Lebih lanjut dikemukakan bahwa rasa percaya diri dapat muncul dengan melakukan pekerjaan, selain materi yang diperoleh. Kepuasan dan rasa bangga di dapat karena mampu mengembangkan kemampuan diri.
c) Lingkungan
dan Pengalaman hidup
Lingkungan
disini merupakan lingkungan keluarga dan masyarakat. Dukungan yang baik yang
diterima dari lingkungan keluarga seperti anggota kelurga yang saling
berinteraksi dengan baik akan memberi rasa nyaman dan percaya diri yang tinggi.
Begitu juga dengan lingkungan masyarakat semakin bisa memenuhi norma dan
diterima oleh masyarakat, maka semakin lancar harga diri berkembang (Anthony,
2011). Sedangkan pembentukan kepercayaan diri juga bersumber dari pengalaman
pribadi yang dialami seseorang dalam perjalanan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan
psikologis merupakan pengalaman yang dialami seseorang selama perjalanan yang
buruk pada masa kanak kanak akan menyebabkan individu kurang percaya diri
(Alwisol, 2004).
Sumber Rujukan:
saran saya besertakan referensinya. trimakasih
ReplyDelete