Strategi
Coping
Konsep strategi coping pada umumnya digunakan untuk menjelaskan hubungan antara stress dengan tingkah laku individu dalam menghadapi berbagai tuntutan yang menekan dari lingkungannya. Menurut Lazarus dan Folkman (Folkman, 1984; Taylor, 1995), strategi coping merupakan suatu proses mengelola tuntutan, baik yang bersifat eksternal maupun internal yang dinilai melampaui kemampuan seseorang. Lebih jauh Folkman (1984) menjelaskan bahwa strategi coping adalah usaha secara kognitif dan perilaku untuk mengurangi, mengatasi, atau melakukan toleransi terhadap tuntutan internal dan eksternal yang terjadi karena adanya transaksi dengan lingkungan yang penuh stress. Oleh karena itu strategi coping bisa berupa pikiran, perasaan, sikap, maupun perilaku individu dalam usahanya untuk mengatasi, menahan atau menurunkan efek negatif dari situasi yang mengancam (Baron & Byrne, 1991). Lebih lanjut, Lazarus dan Folkman (Kertamuda & Herdiansyah, 2009) menyatakan bahwa strategi coping sebagai suatu proses tertentu yang disertai dengan suatu usaha dalam rangka merubah domain kognitif dan atau perilaku secara konstan untuk mengatur dan mengendalikan tuntutan dan tekanan eksternal maupun internalyang diprediksi dapat membebani dan melampaui kemampuan dan ketahanan individu yang bersangkutan. Individu akan memberikan reaksi yang berbeda untuk mengatasi stres .
Coping
adalah transaksi berseri antara individu yang memiliki satuan sumber daya,
nilai, komitmen, dan lingkungan tempat tinggal dengan sumber dayanya sendiri,
tuntutan. Yenni dkk (2004) menyatakan bahwa coping bukan merupakan suatu tindakan yang dilakukan individu tetapi
merupakan kumpulan respon yang terjadi setiap waktu, yang dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan dan individu tersebut. Coyne, dkk (1981) menyatakan bahwa coping merupakan usaha-usaha baik
kognitif maupun perilaku yang bertujuan untuk mengelola tuntutan lingkungan dan
internal, serta mengelola konflik-konflik yang mempengaruhi individu melampaui
kapasitas individu.
Selain itu Cohen dan
Lazarus (Folkman, 1984) menambahkan tujuan perilaku coping adalah untuk
mengurangi kondisi lingkungan yang menyakitkan, menyesuaikan dengan
peristiwa-peristiwa atau kenyataan-kenyataan yang negatif, mempertahankan
keseimbangan emosi, mempertahankan self
image yang positif, serta untuk meneruskan hubungan yang memuaskan dengan
orang lain
Berdasarkan sejumlah
pendapat dari para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa strategi coping merupakan aktivitas-aktivitas
spesifik yang dilakukan oleh individu dalam bentuk kognitif dan perilaku, baik
disadari maupun tidak oleh individu tersebut, yang bertujuan untuk
menghilangkan atau mengurangi ancaman-ancaman yang ditimbulkan oleh masalah
internal maupun eksternal dan menyesuaikan dengan kenyataan kenyataan negatif,
mempertahankan keseimbangan emosi dan self
image positif, serta meneruskan hubungan yang memuaskan dengan orang lain.
No comments:
Post a Comment