Definisi
Stres Akademik

Lazarus dan Folkman
(1984:142), menjelaskan bahwa stres adalah “a
particular relationship between the person and the environment that is apraised
by the person as taxing or exceeding his or her resources and dangering his or
her well-being”. Stres adalah hubungan spesifik antara individu dengan
lingkungannya yang dinilai oleh individu sebagai tuntutan yang melebihi sumber
dayanya dan membahayakan kesejahteraannya. Stres terjadi bila terdapat kesenjangan atau
ketidakseimbangan antara tuntutan dan kemampuan. Tuntutan adalah sesuatu yang
jika tidak dipenuhi akan menimbulkan konsekuensi yang tidak menyenangkan
Sekolah pada dunia modern sekarang
ini, bukan lagi hanya sekadar datang ke sekolah, menghadiri kelas, ikut serta
dalam ujian, dan kemudian lulus. Tidak sesederhana itu. Hal ini dapat dianalogikan dengan
proses evolusi yang membuat mahluk hidup semakin kompleks, demikian juga dunia dunia
sekolah dewasa ini. Begitu banyak aktivitas yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
Bergaul dengan teman, mengembangkan bakat dan minat melalui kegiatan-kegiatan
non-akademis. Pola hidup yang kompleks ini
seringkali menjadi beban tambahan di samping tekanan dalam belajar yang sudah
begitu melelahkan. Masalah di luar belajar harus diakui turut mempengaruhi,
baik dari segi mood, konsentrasi,
maupun prestasi akademik. Apalagi grafik usia yang menunjukkan bahwa para siswa
umumnya berada dalam tahap remaja (adolescence) hingga dewasa muda (early
adulthood) (Santrock, 2002).
Seseorang pada rentang usia ini masih labil dalam hal kepribadiannya, sehingga
dalam menghadapi masalah, siswa cenderung terlihat kurang bijak.
Olejnik dan Holschuh (2007)
mengambarkan stres akademik ialah respon yang muncul karena terlalu banyaknya
tuntutan dan tugas yang harus dikerjakan siswa. Sementara itu, Alvin (2007) menyatakan bahwa stres akademik
adalah stres yang muncul karena adanya tekanan-tekanan untuk menunjukkan
prestasi dan keunggulan dalam kondisi persaingan akademik yang semakin
meningkat sehingga mereka semakin terbebani oleh berbagai tekanan dan tuntutan.
Menurut Gusniarti (2002), stres akademik yang dialami siswa merupakan hasil
persepsi yang subjektif terhadap adanya ketidaksesuaian antara tuntutan
lingkungan dengan sumber daya aktual yang dimiliki siswa.
Berdasarkan berbagai definisi di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa stres akademik adalah suatu kondisi atau
keadaan dimana terjadi ketidaksesuaian antara tuntutan lingkungan dengan sumber
daya aktual yang dimiliki siswa sehingga mereka semakin terbebani oleh berbagai
tekanan dan tuntutan
No comments:
Post a Comment