Saturday, 28 March 2015

Self Esteem (Harga Diri)



SELF ESTEEM (HARGA DIRI)

a.      Pengertian Self Esteem
Salah satu faktor penting dalam perkembangan kepribadian remaja adalah harga diri (self esteem). Baron-Byrne (1994) mengemukakan harga diri adalah bagaimana cara kita mengevaluasi diri kita. Seseorang yang memiliki harga diri yang tinggi merasa dirinya berharga dan berkemampuan sedangkan seseorang yang memiliki harga diri yang rendah memandang dirinya sebagai orang yang tidak berguna, tidak punya kemampuan dan tidak berharga.
Meadow (Anthony, 2011) menjelaskan harga diri yaitu penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri. Orang yang memiliki harga diri tinggi akan menilai pribadi secara rasional dan benar bagi dirinya serta mudah mengadakan hubungan dengan individu lain. Coopersmith (Asmaradewi, 2002) mendefenisikan harga diri sebagai “suatu penilaian yang dilakukan oleh individu terhadap dirinya sendiri. Penilaian tersebut mencerminkan sikap penerimaan atau penolakan dan menunjukkan seberapa jauh individu percaya bahwa dirinya mampu, penting, berhasil dan berharga”. Kesadaran tentang diri dan perasaan terhadap diri sendiri akan menimbulkan suatu penilaian terhadap diri sendiri baik positif maupun negatif. Lebih lanjut, Anas (2007) menyatakan bahwa Individu yang mampu menilai dirinya sebagaimana adanya menunjukkan yang baik pada dirinya. Individu yang dapat menghargai dirinya adalah individu yang memiliki harga diri yang positif. Individu yang memiliki harga diri yang positif akan menghargai dirinya, merasa dirinya berharga sebagai orang yang memiliki keterbatasan serta berusaha untuk mengembangkan dirinya.
Harga diri merupakan salah satu dimensi dari konsep diri. Harga diri adalah proses evaluasi yang ditujukan indivu pada diri sendiri, yang nantinya berkaitan dengan proses penerimaan individu terhadap dirinya. Dalam hal ini evaluasi akan menggambarkan bagaimana penilaian individu tentang dirinya sendiri, menunjukan penghargaan dan pengakuan atau tidak, serta menunjukkan sejauh mana individu tersebut merasa mampu, sukses dan berharga. Secara singkat harga diri diartikan sebagai penilaian terhadap diri tentang keberhargaan diri yang di ekspresikan melalui sikap-sikap yang dianut individu. Menurut Hurlock (1999) harga diri merupakan evaluasi diri yang dibuat dan dipertahankan oleh seseorang yang berasal dari interaksi sosial dalam keluarga serta penghargaan, perlakuan, dan penerimaanya dari orang lain.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa harga diri merupakan penilaian individu yang diberikan kepada dirinya sendiri yang meliputi penilaian positif atau negatif yang dinyatakan oleh sikap menghargai atau tidak menghargai
b.      Karakteristik Self Esteem
Maslow (Goble, 1987) mengemukakan dua kategori dalam harga diri yaitu harga diri dan penghargaan dari orang lain. Harga diri meliputi kebutuhan dan kompetensi, kepercayaan diri, penguasaan, kecukupan kemandirian dan kebebasan. Penghargaan dari orang lain mencakup prestise, pengakuan, perhatian, penerimaan, kedudukan, nama baik dan penghargaan.
Sementara itu Shavelson (Mayasari & Hadjam 2000) memetakkan harga diri kedalam dua ranah yaitu harga diri global dan harga diri spesifik. Harga diri global merupakan penilaian individu secara menyeluruh terhadap dirinya sendiri, dan harga diri spesifik merupakan penilaian individu terhadap bagian tertentu dalam dirinya.
Brisset (Burns, 1993) mengemukakan dan proses psikologis yang mendasari perasaan harga diri, yaitu proses evaluasi diri dan proses harga diri. Proses evaluasi diri merupakan suatu penilaian sadar tentang arti dan nilai pentingnya individu. Dalam proses evaluasi diri terdapat tiga aspek utama yang terlibat didalamnya, meliputi; 1) perbandingan antara citra diri ideal dengan diri yang dikenal; 2) internalisasi penilaian masyarakat; dan 3) evaluasi diri sebagai orang yang sukses atau relatif gagal dalam melakukan tuntutan identitasnya. Proses harga diri adalah suatu proses yang melibatkan perasaan bahwa diri itu penting.
Coopersmith (1967) mengemukakan karakteristik harga diri secara umum meliputi; kepercayaan diri, penerimaan diri, kecemasan, sosialisasi, penyesuaian, asertif, kemandirian, kreativitas, kemampuan, sensitivitas, dan pengakuan.
1)      Kepercayaan diri adalah sikap dimana individu memiliki kemampuan untuk tampil
2)      Penerimaan diri adalah proses dimana individu diakui oleh pribadi dan lingkungannya
3)      Kecemasan adalah ketakutan yang samar-samar dan tidak jelas terarah pada suatu relasi obyektif yang diperoleh karena pengalaman atau generalisasi
4)      Sosialisasi adalah proses dimana individu mampu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya dan menjadi diakui dan bekerja sama secara efisien dengan lingkungannya
5)      Penyesuaian diri adalah proses dimana individu mampu menyamakan dirinya dengan situasi yang ada dilingkungannya
6)      Asertif adalah ketegasan dalam membela hak pribadi tanpa menjatuhkan hak orang lain
7)      Kemandirian adalah kemampuan dalam melakukan suatu aktivitas tanpa bantuan dari orang lain
8)      Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan dan menghasilkan suatu yang baru, kemampuan ini merupakan aktivitas imajinatif yang hasilnya merupakan pembentukan kombinasi dari informasi yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya menjadi hal baru, berarti dan bermanfaat
9)      Kemampuan adalah sikap mampu melakukan sesuatu hal yang tidak semua orang mampu melakukannya
10)  Sensitivitas terhadap kritik adalah proses dimana individu peka terhadap segala kritikan dari lingkungannya
11)  Pengakuan dari orang lain adalah proses dimana individu diakui kemampuanya oleh lingkunganya.
c.       Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Self Esteem
Ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga-diri sesorang (Baron & Byrne, 1994) antara lain:
1)      Jenis Kelamin
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa remaja putri mudah terkena gangguan terhadap bentuk tubuh dibanding dengan kelompok usia lainnya. Secara khusus harga-diri mereka cenderung rendah Rosenberg dalam (Asmaradewi, 2000). Sebagai contoh, remaja putri lebih mudah merasa khawatir terhadap kondisi tubuhnya. Penyebabnya adalah sangat bermaknanya harga diri fisik agar dapat diterima oleh kelompoknya.
2)      Kelas Sosial
Penelitian menunjukkan bahwa kelas sosial remaja yang ditandai oleh pekerjaan, pendidikan dan penghasilan orangtua merupakan penentu yang penting dari harga-diri, khususnya individu yang berpindah dari tahap remaja menengah ke remaja akhir. Pada umumnya, remaja dengan kelas sosial menengah memiliki harga-diri yang lebih tinggi dibanding kelompok remaja menengah ke bawah.

3)      Pengasuhan
Salah satu faktor yang menentukan tinggi-rendahnya harga-diri pada remaja adalah pengasuhan. Dari penelitian yang dilakukan Coopersmith (Baron & Byrne, 1994) ditemukan bahwa individu yang diasuh dengan penerimaan dan kehangatan serta memiliki suasana rumah yang memahami dan toleran memiliki harga diri yang tinggi dibandingkan dengan remaja yang diasuh dengan orangtua permisif dan otoriter. 

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi self esteem, dapat disimpulkan bahwa perbedaan jenis kelamin pada tiap individu mempengaruhi harga diri sesorang. Selain itu, kelas sosial yang berupa pekerjaan, pendidikan dan tingkat penghasilan orang tua berpegaruh terhadap keberhargaan diri sesorang. Faktor yang terakhir adalah pengasuhan yang berupa keadaan lingkungan keluarga




Sumber Rujukan:

 

No comments:

Post a Comment