SELF ESTEEM (HARGA DIRI)
a.
Pengertian
Self Esteem
Salah satu faktor
penting dalam perkembangan kepribadian remaja adalah harga diri (self esteem). Baron-Byrne (1994)
mengemukakan harga diri adalah bagaimana cara kita mengevaluasi diri kita.
Seseorang yang memiliki harga diri yang tinggi merasa dirinya berharga dan
berkemampuan sedangkan seseorang yang memiliki harga diri yang rendah memandang
dirinya sebagai orang yang tidak berguna, tidak punya kemampuan dan tidak
berharga.
Meadow (Anthony, 2011) menjelaskan harga diri yaitu
penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri. Orang yang memiliki harga diri
tinggi akan menilai pribadi secara rasional dan benar bagi dirinya serta mudah
mengadakan hubungan dengan individu lain. Coopersmith (Asmaradewi, 2002)
mendefenisikan harga diri sebagai “suatu penilaian yang dilakukan oleh individu
terhadap dirinya sendiri. Penilaian tersebut mencerminkan sikap penerimaan atau
penolakan dan menunjukkan seberapa jauh individu percaya bahwa dirinya mampu,
penting, berhasil dan berharga”. Kesadaran tentang diri dan perasaan terhadap
diri sendiri akan menimbulkan suatu penilaian terhadap diri sendiri baik
positif maupun negatif. Lebih lanjut, Anas (2007) menyatakan bahwa Individu
yang mampu menilai dirinya sebagaimana adanya menunjukkan yang baik pada
dirinya. Individu yang dapat menghargai dirinya adalah individu yang memiliki harga
diri yang positif. Individu yang memiliki harga diri yang positif akan menghargai
dirinya, merasa dirinya berharga sebagai orang yang memiliki keterbatasan serta
berusaha untuk mengembangkan dirinya.
Harga diri merupakan salah satu dimensi dari konsep diri. Harga diri adalah
proses evaluasi yang ditujukan indivu pada diri sendiri, yang nantinya
berkaitan dengan proses penerimaan individu terhadap dirinya. Dalam hal ini
evaluasi akan menggambarkan bagaimana penilaian individu tentang dirinya
sendiri, menunjukan penghargaan dan pengakuan atau tidak, serta menunjukkan
sejauh mana individu tersebut merasa mampu, sukses dan berharga. Secara singkat
harga diri diartikan sebagai penilaian terhadap diri tentang keberhargaan diri
yang di ekspresikan melalui sikap-sikap yang dianut individu. Menurut
Hurlock (1999) harga diri merupakan evaluasi diri yang dibuat dan dipertahankan
oleh seseorang yang berasal dari interaksi sosial dalam keluarga serta
penghargaan, perlakuan, dan penerimaanya dari orang lain.
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa harga diri merupakan penilaian individu yang diberikan kepada dirinya
sendiri yang meliputi penilaian positif atau negatif yang dinyatakan oleh sikap
menghargai atau tidak menghargai
b.
Karakteristik
Self Esteem
Maslow (Goble, 1987)
mengemukakan dua kategori dalam harga diri yaitu harga diri dan penghargaan
dari orang lain. Harga diri meliputi kebutuhan dan kompetensi, kepercayaan
diri, penguasaan, kecukupan kemandirian dan kebebasan. Penghargaan dari orang
lain mencakup prestise, pengakuan, perhatian, penerimaan, kedudukan, nama baik
dan penghargaan.
Sementara itu Shavelson
(Mayasari & Hadjam 2000) memetakkan harga diri kedalam dua ranah yaitu
harga diri global dan harga diri spesifik. Harga diri global merupakan
penilaian individu secara menyeluruh terhadap dirinya sendiri, dan harga diri
spesifik merupakan penilaian individu terhadap bagian tertentu dalam dirinya.
Brisset (Burns, 1993)
mengemukakan dan proses psikologis yang mendasari perasaan harga diri, yaitu
proses evaluasi diri dan proses harga diri. Proses evaluasi diri merupakan suatu
penilaian sadar tentang arti dan nilai pentingnya individu. Dalam proses
evaluasi diri terdapat tiga aspek utama yang terlibat didalamnya, meliputi; 1)
perbandingan antara citra diri ideal dengan diri yang dikenal; 2) internalisasi
penilaian masyarakat; dan 3) evaluasi diri sebagai orang yang sukses atau
relatif gagal dalam melakukan tuntutan identitasnya. Proses harga diri adalah
suatu proses yang melibatkan perasaan bahwa diri itu penting.
Coopersmith (1967)
mengemukakan karakteristik harga diri secara umum meliputi; kepercayaan diri,
penerimaan diri, kecemasan, sosialisasi, penyesuaian, asertif, kemandirian,
kreativitas, kemampuan, sensitivitas, dan pengakuan.
1) Kepercayaan
diri adalah sikap dimana individu memiliki kemampuan untuk tampil
2) Penerimaan
diri adalah proses dimana individu diakui oleh pribadi dan lingkungannya
3) Kecemasan
adalah ketakutan yang samar-samar dan tidak jelas terarah pada suatu relasi
obyektif yang diperoleh karena pengalaman atau generalisasi
4) Sosialisasi
adalah proses dimana individu mampu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya dan
menjadi diakui dan bekerja sama secara efisien dengan lingkungannya
5) Penyesuaian
diri adalah proses dimana individu mampu menyamakan dirinya dengan situasi yang
ada dilingkungannya
6) Asertif
adalah ketegasan dalam membela hak pribadi tanpa menjatuhkan hak orang lain
7) Kemandirian
adalah kemampuan dalam melakukan suatu aktivitas tanpa bantuan dari orang lain
8) Kreativitas
adalah kemampuan untuk menciptakan dan menghasilkan suatu yang baru, kemampuan
ini merupakan aktivitas imajinatif yang hasilnya merupakan pembentukan
kombinasi dari informasi yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya menjadi hal
baru, berarti dan bermanfaat
9) Kemampuan adalah sikap mampu melakukan sesuatu hal yang
tidak semua orang mampu melakukannya
10) Sensitivitas terhadap kritik adalah proses dimana
individu peka terhadap segala kritikan dari lingkungannya
11) Pengakuan dari orang lain adalah proses dimana individu
diakui kemampuanya oleh lingkunganya.
c.
Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Self Esteem
Ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap
tinggi rendahnya harga-diri sesorang (Baron & Byrne, 1994) antara lain:
1) Jenis
Kelamin
Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa remaja putri mudah terkena gangguan terhadap
bentuk tubuh dibanding dengan kelompok usia lainnya. Secara khusus harga-diri
mereka cenderung rendah Rosenberg dalam (Asmaradewi, 2000). Sebagai contoh,
remaja putri lebih mudah merasa khawatir terhadap kondisi tubuhnya. Penyebabnya
adalah sangat bermaknanya harga diri fisik agar dapat diterima oleh
kelompoknya.
2) Kelas
Sosial
Penelitian
menunjukkan bahwa kelas sosial remaja yang ditandai oleh pekerjaan, pendidikan
dan penghasilan orangtua merupakan penentu yang penting dari harga-diri,
khususnya individu yang berpindah dari tahap remaja menengah ke remaja akhir.
Pada umumnya, remaja dengan kelas sosial menengah memiliki harga-diri yang
lebih tinggi dibanding kelompok remaja menengah ke bawah.
3) Pengasuhan
Salah satu faktor yang menentukan tinggi-rendahnya
harga-diri pada remaja adalah pengasuhan. Dari penelitian yang dilakukan
Coopersmith (Baron & Byrne, 1994) ditemukan bahwa individu yang diasuh dengan penerimaan
dan kehangatan serta memiliki suasana rumah yang memahami dan toleran memiliki
harga diri yang tinggi dibandingkan dengan remaja yang diasuh dengan orangtua
permisif dan otoriter.
Dari beberapa faktor yang mempengaruhi self esteem, dapat disimpulkan bahwa perbedaan
jenis kelamin pada tiap individu mempengaruhi harga diri sesorang. Selain itu,
kelas sosial yang berupa pekerjaan, pendidikan dan tingkat penghasilan orang
tua berpegaruh terhadap keberhargaan diri sesorang. Faktor yang terakhir adalah
pengasuhan yang berupa keadaan lingkungan keluarga
Sumber Rujukan:
No comments:
Post a Comment